Kliping Tentang Kebakaran
UNIVERSITAS GUNADARMA
Disusun Oleh:
Arvan Ramadhan (11115059)
Danu Agung Prayoga (11115591)
Gilang Ramadhan Y.U (12115906)
Hana Rahma Adila (13115013)
M. Qori Hakim (14115236)
Nina Yusmiana (15115073)
ILMU SOSIAL DASAR
Kebakaran Hutan
Kebakaran hutan merupakan salah satu penyebab kerusakan hutan yang memiliki dampak negatif. Kebakaran hutan, kebakaran vegetasi, atau kebakaran semak, adalah sebuah kebakaran yang terjadi di alam liar, tetapi juga dapat memusnahkan rumah-rumah dan lahan pertanian disekitarnya. Selain itu, kebakaran hutan dapat didefinisikan sebagai pembakaran yang tidak tertahan dan menyebar secara bebas dan mengonsumsi bahan bakar yang tersedia di hutan,antara lain terdiri dari serasah, rumput, cabang kayu yang sudah mati, dan lain-lain. Istilah Kebakaran hutan di dalam Ensiklopedia Kehutanan Indonesia disebut juga Api Hutan. Selanjutnya dijelaskan bahwa Kebakaran Hutan atau Api Hutan adalah Api Liar yang terjadi di dalam hutan, yang membakar sebagian atau seluruh komponen hutan. Dikenal ada 3 macam kebakaran hutan, Jenis-jenis kebakaran hutan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
- Api Permukaan atau Kebakaran Permukaan yaitu kebakaran yang terjadi pada lantai hutan dan membakar seresah, kayu-kayu kering dan tanaman bawah. Sifat api permukaan cepat merambat, nyalanya besar dan panas, namun cepat padam. Dalam kenyataannya semua tipe kebakaran berasal dari api permukaan.
- Api Tajuk atau Kebakaran Tajuk yaitu kebakaran yang membakar seluruh tajuk tanaman pokok terutama pada jenis-jenis hutan yang daunnya mudah terbakar. Apabila tajuk hutan cukup rapat, maka api yang terjadi cepat merambat dari satu tajuk ke tajuk yang lain. Hal ini tidak terjadi apabila tajuk-tajuk pohon penyusun tidak saling bersentuhan.
- Api Tanah adalah api yang membakar lapisan organik yang dibawah lantai hutan. Oleh karena sedikit udara dan bahan organik ini, kebakaran yang terjadi tidak ditandai dengan adanya nyala api. Penyebaran api juga sangat lambat, bahan api tertahan dalam waktu yang lama pada suatu tempat.
Kebakaran dan Pembakaran
Kebakaran dan pembakaran merupakan sebuah kata dengan kata dasar yang sama tetapi mempunyai makna yang berbeda. Kebakaran indentik dengan kejadian yang tidak disengaja sedangkan pembakaran identik dengan kejadian yang sengaja diinginkan tetapi tindakan pembakaran dapat juga menimbulkan terjadinya suatu kebakaran. Penggunaan istilah kebakaran hutan dengan pembakaran terkendali merupakan suatu istilah yang berbeda. Penggunaan istilah ini sering kali mengakibatkan timbulnya persepsi yang salah terhadap dampak yang ditimbulkannya.
Kebakaran-kebakaran yang sering terjadi digeneralisasi sebagai kebakaran hutan, padahal sebagian besar (99,9%) kebakaran tersebut adalah pembakaran yang sengaja dilakukan maupun akibat kelalaian, baik oleh peladang berpindah ataupun oleh pelaku binis kehutanan atau perkebunan, sedangkan sisanya (0,1%) adalah karena alam (petir, larva gunung berapi). Saharjo (1999) menyatakan bahwa baik di areal HTI, hutan alam dan perladangan berpindah dapat dikatakan bahwa 99% penyebab kebakaran hutan di Indonesia adalah berasal dari ulah manusia, entah itu sengaja dibakar atau karena api lompat yang terjadi akibat kelalaian pada saat penyiapan lahan. Bahan bakar dan api merupakan faktor penting untuk mempersiapkan lahan pertanian dan perkebunan (Saharjo, 1999). Pembakaran selain dianggap mudah dan murah juga menghasilkan bahan mineral yang siap diserap oleh tumbuhan. Banyaknya jumlah bahan bakar yang dibakar di atas lahan akhirnya akan menyebabkan asap tebal dan kerusakan lingkungan yang luas. Untuk itu, agar dampak lingkungan yang ditimbulkannya kecil, maka penggunaan api dan bahan bakar pada penyiapan lahan haruslah diatur secara cermat dan hati-hati. Untuk menyelesaikan masalah ini maka manajemen penanggulangan bahaya kebakaran harus berdasarkan hasil penelitian dan tidak lagi hanya mengandalkan dari terjemahan textbook atau pengalaman dari negara lain tanpa menyesuaikan dengan keadaan lahan di Indonesia (Saharjo, 2000).
Belajar Bergantungan Di Pasir Panjang; Jokowi Coret 52 Lurah dan Camat; PM Australia Julia Gillard Terjungkal
PEKANBARU — Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mendeteksi hutan tanaman industri yang terbakar sebagian adalah milik sejumlah perusahaan raksasa. Menurut juru bicara BNPB, Agus Wibowo, selain lahan milik perusahaan besar, ada lahan milik warga. ”Jumlah pastinya masih dalam tahap perhitungan,” ujar Agus di Posko Satgas Penanggulangan Bencana Asap di Riau kemarin.
Asap Menggila Pemerintah Lamban;KPK Minta Topi Donald Trump Dilaporkan;Kawah Besar Meteor Kembar;Pembebasan Sandera OPM : TNI Harus Dapat Izin Papua Nugini
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Williem Rampangilei mengakui tak ada kemajuan signifikan dalam upaya memadamkan api kebakaran hutan. Ia menyebutkan empat penyebab lambannya pemadaman. Pertama, wilayah yang terbakar sangat luas. Kedua, kebakaran terjadi di lahan gambut. Ketiga, kekeringan membuat api semakin sulit dipadamkan. Dan keempat, titik-titik api sulit dijangkau karena keterbatasan akses.
Pemerintah menyiapkan rencana evakuasi terhadap korban bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan di sejumlah daerah. Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan evakuasi dapat menggunakan kapal perang TNI Angkatan Laut dan kapal angkutan milik PT Pelni. "Anak-anak menjadi prioritas utama. Mereka sementara tinggal di situ sampai keadaan membaik," kata Luhut, kemarin.
Kebakaran Hutan dan Lahan Pemerintah Siapkan Evakuasi Massal;Kisah Konyol Holocaust Versi Bibi;Pro-Kontra Hukuman Kebiri;Jonan Tagih Izin Proyek Kereta Cepat
Pesawat Rusia Padamkan Kebakaran Hutan
Pemerintah akan menyewa dua pesawat Ilyushin dari Rusia untuk memadamkan kebakaran hutan di Sumatera dan Kalimantan. Keputusan ini diambil agar pemadaman lebih cepat dan efektif. “Pesawat itu untuk menjatuhkan air ke titik api,” kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kepada pers seusai rapat koordinasi pemadaman kebakaran hutan di kantornya kemarin.
Pesawat Rusia Padamkan Kebakaran Hutan
Liputan6.com, Ogan Ilir - Kobaran api dengan cepat membesar di kawasan Pemulutan, Ogan Ilir, Sumatera Selatan siang tadi. Apalagi di lahan milik warga ini terdapat belukar dan daun ilalang kering, sehingga memudahkan api menjalar
Liputan6.com, Jakarta - Penetapan kabut asap akibat kebakaran hutan di Sumatera dan Kalimantan sebagai bencana nasional masih menimbulkan pro dan kontra. Wakil Ketua Setara Institute, Bonar Tigor Naipospos menilai, jika pemerintah menetapkan kabut asap akibat kebakaran hutan itu sebagai bencana nasional, maka perusahaan-perusahaan perkebunan yang diduga menjadi pemicunya bisa lepas dari tanggung jawab.
Liputan6.com, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan bahwa ada 29 personel dari luar negeri yang ikut membantu operasi pemadamankebakaran hutan dan lahan.
Seorang petugas pemadam dari Kementerian Kehutanan Indonesia, bersama anggota TNI menyemprotkan air ke hutan lahan gambut di Parit Indah Desa, Kampar, Riau, Rabu (9/9/2015). Kebakaran lahan menyebabkan kabut asap di sejumlah wilayah. (REUTERS/YT Haryono)
Liputan6.com, Ogan Ilir - Kebakaran lahan masih saja terus terjadi. Salah satu wilayah itu adalah Ogan Ilir, Sumatera Selatan. Selain itu, kebakaran juga terjadi di lereng Gunung Argopuro, Desa Salak, Grujugan, Bondowoso, Jawa Timur.
Ketua Pemerintah Dinilai Setengah Hati Padamkan Lahan Gambut. Majelis Lingkungan Hidup PP Muhammadiyah menilai pemerintah tidak serius tangan kebakaran lahan gambut.(Foto: Danang Prabowo/Okezone).
sejumlah elemen masyarakat di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, memprotes dan menggugat pemerintah atas bencana kabut asap yang terus terjadi, Rabu (21/10). Jarak pandang di Palangkaraya pada pukul 07.00-pukul 10.00 hanya 10-30 meter.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho. Puluhan Titik Api Masih Terdeteksi di Sumatera dan Kalimantan
Petugas memeriksa kebakaran hutan gambut di Kabupaten Kapuas, Kalsel, saat inspeksi Presiden Joko Widodo, 24 September 2015.
Suasana kabut asap yang menyelimuti Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah (27/10/2015). Meski hujan deras mengguyur Kota Palangkaraya malam sebelumnya, kabut asap pekat masih menyelimuti Bumi Tambun Bungai.
Kabut asap yang melanda Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, sangat tebal, Kamis (24/9/2015).
Gerbang kompleks Kantor Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir diselimuti kabut yang sangat tebal, Sabtu (19/9/2015).
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, saat menghadiri Seminar "Kesetaraan Penyandang Disabilitas dalam Sistem Peradilan" yang merupakan rangkaian dari peringatan HUT ke-10 Komisi Yudisial di Gedung KY, Jakarta Pusat, Kamis (13/8/2015). Kemensos Berencana Evakuasi 2.600 Warga Terdampak Kabut Asap di Kalteng
Presiden Joko Widodo (depan) dan Menteri Kehutanan dan LIngkungan Hidup, Siti Nurbaya (kiri), melakukan inspeksi kebakaran hutan gambut di Banjarbaru, Kalimatan Selatan, 23 September 2015.Indonesia Perlu 3 Tahun Bereskan Masalah Kabut Asap
Landmark Malaysia Petronas Twin Towers (tengah) dan gedung- komersial lainnya di Kuala Lumpur, tampak diselimuti kabut asap tebal, 13 September 2015. Kabut asap berasal dari kebakaran hutan dan lahan di Sumatera, Indonesia
Bendera kebangsaan Malaysia di Kantor Perdana Menteri di Putrajaya, tampak diselimuti kabut asap tebal, 11 September 2015. Kabut asap berasal dari kebakarna hutan dan lahan di Sumatera dan Kalimantan, Indonesia.
Kebakaran hutan yang mengganas beberapa bulan terakhir menguras dana milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Kepala Pusat Data Informasi BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan dana penanganan kebakaran hutan senilai Rp 385 miliar sudah habis, padahal pemadaman api masih berjalan. Kini BNPB mengajukan tambahan dana Rp 750 miliar kepada Kementerian Keuangan. "Itu akan cukup, dengan catatan tidak ada bencana lain hingga akhir tahun ini," kata dia kepada Tempo, kemarin.
Pemadaman Kebakaran Lahan Pemerintah Tekor;Suaka Baru di Perairan Kermadec;Harga BBM Turun, Pertamina Tanggung Defisit;Kepala Desa Selok Awar-awar Dikenal Bergaya Hidup Mewah
Hutan dan lahan yang dibakar di luar kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, 1 November 2015. Warga banyak mengalami gangguan pernafasan akibat terkena asap kebakaran hutan di kalimantan dan Sumatera.
Api membakar Kantor Gubernur Kalimantan Tengah di Jalan RTA Milono, Palangka Raya,
Warga melaksanakan salat Istisqo bersama di Alun-Alun Bandung, Jawa Barat, 25 Oktober 2015. Pemerintah Kota Bandung mengajak warganya untuk melaksanakan Salat Istisqo untuk meminta hujan.
Bantu Korban Kabut Asap, Sedekah Oksigen Raih Dukungan
Seorang ibu menggendong dua anaknya tiba di rumah singgah di Banjarmasin usai di evakuasi Relawan Gerakatan Anti Kabut Asap (GAS) dari tempat tinggalnya di Palangkaraya Kalimantan Tengah, 22 Oktober 2015. GAS melakukan evakuasi tahap pertama kepada tujuh anak dan empat orangtuanya ke Kalimantan Selatan karena parahnya kabut asap di samping tidak tersedianya tabung oksigen
Orang utan beraktivitas di tengah kabut asap yang menyelimuti areal hutan sekolah Orang utan Yayasan Penyelamatan Orang utan Borneo (BOSF) di Arboretum Nyaru Menteng, Kalimantan Tengah, 5 Oktber 2015. Kabut asap diakibatkan dari kebakaran lahan dan hutan
Belum Masuk Musim Penghujan, Riau Perpanjang Lagi Siaga Darurat Karhutla Hingga Akhir November
Sejumlah kendaraan melintas diatas jembatan Siak III ketika kabut asap kiriman kembali menyelimuti Pekanbaru, Riau, Minggu
Asap Berbahaya, Pemkot Pekanbaru Liburkan Sekolah → Asap akibat kebakaran hutan dan lahan di Pekanbaru, Bengkalis, dan Siak capai level berbahaya.
Kabut asap akibat kebakaran hutan di Provinsi Riau yang berlangsung sejak bulan lalu semakin melumpuhkan berbagai aktivitas warga.
Sejumlah warga desa menutupi hidungnya karena asap tebal akibat kebakaran hutan di Pulau Mentaro, Muaro Jambi, Sumatera, 15 September 2015. REUTERS/Beawiharta
Kebakaran hutan akan merusak habitat hewan tempat mereka tinggal. Berbagai hewan akan kehilangan rumahnya.
Penderita Penyakit akibat Asap di Riau 60.044 Jiwa. Biaya Pengobatan Akibat Kebakaran Hutan Ditanggung Pemerintah
Dinas Kesehatan Provinsi Riau mencatat sebanyak 54.135 warga Riau menderita penyakit akibat paparan asap. Kabut asap sisa kebakaran hutan
ABOUT THE AUTHOR
Jika ada pertanyaan tentang artikel diatas mohon untuk berkomentar dibawah, terima kasih sudah membaca artikel ini jangan lupa untuk subscribe atau follow blogger gue ya!
0 komentar:
Posting Komentar